TRIBUNTRAVEL.COM - Surabaya menyimpan beragam histori sejarah, mulai dari bangunan, kuliner hingga budaya masyarakatnya.
Julukan Kota Pahlawan yang melekat menyimpan histori perjuangan arek-arek Suroboyo dan juga peninggalan masa penjajahan.
Jejak-jejak peninggalan Eropa di Surabaya masih berdiri kokoh diantara kawasan Jalan Rajawali, Kembang Jepun maupun Tunjungan.
Berikut ini rekomendasi peninggalan Eropa di Surabaya yang bisa kamu kunjungi saat liburan akhir pekan.
1. Jalan Rajawali
**Lihat postingan ini di Instagram
Heritage - maternity shoot 😎😎😎 #myheritagetrip #surabaya #heritage
Sebuah kiriman dibagikan oleh ratri hendrowati (@ratrihendrowati) pada 16 Jun 2018 jam 12:36 PDT
Di jaman pemerintahan Hindia Belanda, jalan ini bernama Heerenstraat atau Jalan Para Tuan.
Pada 1905 pusat Kota Surabaya terletak di jalan ini sehingga jalan ini menjadi pusat dari segala kegiatan ekonomi maupun pemerintahan.
2. Jembatan Merah
**Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh yoesdian (@yoesdianto) pada 22 Des 2019 jam 12:08 PST
Pada masa penjajahan, kawasan ini merupakan pusat perniagaan.
Jembatan Merah juga sebagai pemisah antara daerah tempat tinggal etnis Belanda dan etnis pendatang seperti etnis Tionghoa, Arab dan Melayu.
Jembatan ini kini menjadi iconik wisata sejarah Kota Surabaya, sebagai saksi bisu pertemburan 10 November 1945.
3. Jalan Tunjungan
Pada tahun 1923, kawasan Tunjungan menjadi satu diantara pusat komersil Kota Surabaya.
"Perusahaan perdagangan besar Inggris,
Whiteaway Laidlaw & Co, memutuskan untuk membangun sebuah toko diujung utara Jalan Tunjungan ini," kata Bagas.
Terdapat toko serba ada yang bernama Aurora berganti menjadi gedung bioskop.
Selain itu Toko Mattalitti yang menjual piringan hitam gramophone.
4. Hotel Majapahit
Hotel yang berada di Jalan Tunjungan 65 menjadi saksi peristiwa perobekan bendera Belanda.
Hotel yang dibangun 1910-an ini ditetapkan sebagai cagar budaya.
5. Gedung Balai Pemuda
**Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Jala Jill (@jalaajill) pada 5 Mar 2017 jam 3:16 PST
Gedung yang didirikan pada 1907, dulunya menjadi lokasi pertemuan bagi orang Belanda (simpangsche Societeit).