Taufik Hidayat secara mengejutkan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (1/8). Berikut enam fakta menarik tentang legenda badminton Indonesia itu.
Taufik yang pernah menjabat staf khusus Bidang Komunikasi dan Kemitraan Kemenpora dimintai keterangan KPK atas penyelidikan kasus dugaan korupsi di tubuh KONI.
Berikut fakta menarik Taufik Hidayat:
1. Ranking 1 Dunia di Usia Muda
Taufik Hidayat menyandang ranking 1 dunia di usia 17 tahun. (ROSLAN RAHMAN/AFP) Taufik hingga kini masih memegang rekor pemain tunggal putra yang mampu menyandang ranking 1 dunia saat masih menginjak 17 tahun.
Selain itu, Taufik juga jadi pebulutangkis muda pertama yang mampu menembus final All England 1998 di usia yang sama.
2. Segudang Prestasi
Pria 37 tahun itu memiliki segudang prestasi sejak muda. Sebanyak 15 medali emas berhasil diraih Taufik di berbagai ajang bergengsi termasuk Olimpiade Athena 2014 dan Kejuaraan Dunia BWF 2005 di Anaheim.
Taufik Hidayat juara Olimpiade 2004. (AFP PHOTO/GOH CHAI HIN) Taufik juga dikenal sebagai Raja Indonesia Open. Dia sudah enam kali menjuarai Indonesia Open sepanjang kariernya di tahun 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.
3. Masuk Komik Jepang
Suami Ami Gumelar itu diangkat dalam manga atau komik Jepang berjudul SMASH. Di salah satu panel komik tersebut, Taufik disebut sebagai pemain legenda dengan pukulan backhand terdahsyat.
Salah satu pebulutangkis Jepang yang menjadi tokoh dalam komik tersebut dianggap sebagai penerus ideal Taufik yang melegenda di dunia badminton.
4. Backhand Smash yang Melegenda
Selain memiliki teknik komplet, Taufik juga dikenal dengan backhand smash yang mematikan dan sulit ditiru atlet lainnya. Kecepatan backhand smash-nya tercatat mencapai 206 km/jam dan masih yang terbaik di dunia sampai saat ini.
Taufik Hidayat dikenal dengan backhand smash mematikan. (ADEK BERRY/AFP) Selain itu Taufik tercatat sebagai pemain tunggal putra dengan pukulan smash tercepat yang mencapai 305 km/jam pada semifinal Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid.
5. Belum Pernah Juara All England
Dari sederet gelar bergengsi yang pernah diraih Taufik hanya All England yang luput dari tangannya. Catatan terbaiknya di ajang ini hanya mampu menembus final All England tahun 1999 dan 2000.
6. Setia Dilatih Mulyo Handoyo
Di balik gelimang prestasi yang melekat, Taufik juga punya sisi kontroversi. Salah satunya, hanya mau dilatih Mulyo Handoyo yang mendampinginya meraih juara Olimpiade 2004 di Athena.