INDOSPORT.COM - Striker Chelsea, Alvaro Morata, sempat mengalami tekanan setelah menjalani musim debutnya yang buruk. Morata bahkan disebut-sebut berkonsultasi dengan psikolog karena tekanan berat yang dialaminya di Chelsea.
Morata bergabung ke Chelsea memecahkan transfer rekor sebesar 70 juta poundsterling atau setara Rp1,3 triliun pada tahun 2017. Namun, di musim pertamanya eks striker Real Madrid tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya.
Awalnya, Morata mampu menunjukkan tajinya di tujuh laga pembuka dengan mencetak tujuh gol. Tapi, di paruh musim kedua, penyerang usia 26 tahun itu hanya mencetak tiga gol antara bulan Desember hingga akhir musim.
Bahkan, dengan performa buruknya itu Morata tidak dipanggil ke timnas Spanyol. Setelah performa buruknya itu, sempat terbesit di benak Morata untuk meninggalkan Chelsea di musim panas kemarin. Hinga akhirnya Morata memutuskan untuk meminta bantuan psikolog karena mendapat tekanan.
"Saya tidak pernah berpikir tentang melatih pikiran, sungguh. Ketika seorang pemain mendengar kata psikolog pada awalnya, Anda terkejut, tetapi saya menyadari bahwa saya membutuhkan bantuan," kata Morata kepada website Spanyol, ABC.
Morata juga menambahkan awalnya dia merasa malu mengunjungi psikolog untuk menceritakan masalahnya.
"Awalnya, saya agak malu untuk berbicara dengan psikolog dan mengatakan semua masalah saya kepadanya, dan dengan semua bantuan semua orang, saya telah berhasil memulihkan kebagian dalam sepak bola," tambahnya.
Setelah menemui Psikolog, Morata mengaku lebih bahagia dari sebelumnya di Chelsea. Dalam tujuh pertandingan terakhirnya Morata telah mencetak lima gol.
"Sekarang saya lebih bahagia dari sebelumnya di Chelsea dan lebih bahagia dari sebelumnya di tim nasional bahkan jika itu bukan momen terbaik saya di lapangan," pungkas Morata.
Artikel Asli
Komentar (0)