Pekerja melintas di dekat Tunnel Walini saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019).
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai melaju pada 2021. Menurut operator PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), KCJB akan menggunakan kereta tipe CR400AF buatan Tiongkok untuk menempuh jalur 142 kilometer.
Kereta electric multiple unit (EMU) tersebut adalah hasil pengembangan pabrikan CRRC Qingdao Sifang, produsen kereta cepat di Tiongkok.
CR400AF memiliki desain hemat energi. Konsumsi energi kereta ini lebih hemat 17 persen per 100 kilometer dibanding tipe sebelumnya, CRH380A.
Keandalannya membuat kereta ini punya masa pakai lebih lama. Bahkan diklaim bisa digunakan lebih dari 30 tahun, biaya perawatan nya juga rendah.
Satu rangkaian kereta terdiri dari 8 gerbong. Empat bermotor, empat tanpa motor.
Fitur cabin noise yang lebih rendah dari tipe sebelumnya, membuat kereta minim getaran. Padahal CR400AF bisa melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam.
CR400AF didesain dengan teknologi sesuai iklim tropis Indonesia yang suhu dan kelembapannya tinggi. Pada setiap rangkaian, kereta dilengkapi dua *lightning arrester. *
Pasalnya, Indonesia adalah negara yang memiliki frekuensi petir tinggi. Fitur tersebut akan melindungi jaringan dan peralatan kereta terhadap tegangan abnormal akibat sambaran petir.
Selain berbagai fitur tersebut KCJB juga dirancang sedemikian rupa hingga ramah bagi kaum difabel, bayi, lansia, dan ibu hamil. Satu dari 8 gerbong dikhususkan bagi penumpang berkebutuhan khusus.
Tinggi peron dan lantai kereta dibuat sejajar. Jarak celahnya pun tak terlalu regang, maksimal 7 sentimeter saja.
Ini membuat CR400AF aman dan nyaman bagi pengguna kursi roda, kereta bayi, juga penumpang yang bepergian membawa koper.
Ada fasilitas kursi penumpang khusus, juga tempat menyimpan kursi roda, dan toilet yang memudahkan mobilisasi penumpang berkursi roda.
"Toilet ramah kursi roda ini jarang terdapat pada di dalam kereta, namun kami hadirkan di KCJB. Kami desain khusus agar pengguna kursi roda dapat menggunakan kereta dengan nyaman dan aman," jelas Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Kereta Cepat Jakarta - Bandung (@keretacepat_id) pada 13 Jun 2019 jam 8:08 PDT
Tipe kereta yang sama sudah dioperasikan di Beijing sejak Juni 2017. Melayani jalur Beijing-Shanghai dan Beijing-Tianjin.
Untuk menempuh jarak 1300 kilometer--kira-kira seperti Jawa dari ujung ke ujung, CR400AF hanya butuh waktu sekitar 4 jam 48 menit.
Kereta delapan gerbong ini membujur 209 meter. Dapat mengangkut 556 penumpang. Sebanyak 518 penumpang kelas dua, 28 penumpang kelas pertama, dan 10 penumpang kelas bisnis.
KCJB, menurut Manajer PR & CSR PT KCIC, Deni Yusdiana juga akan menjual tiket dengan harga bervariasi. Fasilitas dan desain kursi pun akan dibuat berbeda sesuai harga tiket.
Yang pasti, tiket KCJB akan dibanderol mulai $16 atau sekitar Rp230 ribu. "Itu kami pakai dengan FS (feasibility study) kami. Jadi kisarannya di harga yang paling terendah di sekitar $ 6, yang paling feasible di situ," kata Deni dinukil *detikfinance. *
Kursi dalam gerbong dengan tiket paling murah terdiri dari 5 kursi per baris, 2 di kanan dan 3 di kiri.
"Secara resminya, penetapan tarif akan ditentukan kemudian setelah kajian komprehensif ketika KCJB mulai beroperasi dengan memperhatikan berbagai aspek keekonomian, daya beli masyarakat di tahun 2021 dan juga setelah ada persetujuan dari regulator," papar Chandra.
Menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, harga itu masuk akal. "Kalau saya bandingkan dengan Kereta Argo Parahyangan sih enggak (mahal) ya, sekarang Argo Parahyangan (Priority) 250 ribu laris tuh, cuma masalahnya gini, (kereta cepat) aksesibilitasnya itu," tuturnya.
Djoko beranggapan masyarakat tak akan keberatan soal harga selama mempermudah akses mereka.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Kereta Cepat Jakarta - Bandung (@keretacepat_id) pada 29 Mei 2019 jam 5:23 PDT
Mengejar jadwal operasional 2021, saat ini 32 titik konstruksi dalam pengerjaan, 42 titik masuk proses awal konstruksi, dan 41 titik lain dalam persiapan pematangan lahan dan pemagaran.
Kelak, KCJB akan melaju melintasi sejumlah terowongan yang menembus bukit. Termasuk di dalamnya terowongan Walini sepanjang 608 meter yang pengerjaannya makan waktu 15 bulan.
Resmi bekerja sejak Januari 2016, saat KCJB beroperasi pada 2021, Indonesia akan jadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat. Jakarta-Bandung bisa ditempuh dalam waktu 35 menit atau 46 menit jika berhenti di setiap stasiun. Waktu antar kereta pun hanya 20 menit.
Cukup baik untuk proyek yang sempat dijuluki kecebong (kereta cepat bohongan) oleh politikus Partai Demokrat, Roy Suryo.
Artikel Asli
Komentar (0)